Selasa, 29 Mei 2018

Live in 2018 desa kaayuran bawah

LIVE IN DESA KAAYURAN BAWAH
SENIN-KAMIS 9-12 APRIL 2018
NAMA: FREDERICO DEVIN WILLIM
KELAS: XI-A

KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI DESA KAAYURAN BAWAH


Hari I: Senin,9-o4-2018
Pada tibanya di kantor camat pada pukul 15:00, kami dibawa masuk kedalam antor camat untuk mengikuti pembukaan secara resmi yang dilakukan oleh pemerintah kecamatan dan arahan-arahan yang diberikam kepada kami pada saat nantinya di desa. Setelah pembukaan, setiap guru dan siswa-siswi perkelompok desa ikut berfoto dengan camat dan aparat kecamatan. Setelah itu kami menaiki bus dan pergi ke desa kami masing-masing. Setibanya kami di desa kaayuran bawah,lebih tepatnya di rumah kum tua/kepala desa kaayuran bawah. Kami disambut sangat ramah oleh para perangkat desa berserta dengan para warga yang saat itu ada disana. Kami mengikuti acara sambutan yang dibuat oleh kum tua dan para perangkat desa, yang berlangsung hingga malam. Pada penutupan tersebut kami disediakan berbagai makanan untuk disantap. Setelah makan kami dipandu oleh perangkat desa untuk mengantarkan kami ke keluarga yang akan kami tinggali. Setibanya di rumah keluarga, kami berkenalan dengan keluarga tersebut. Nama kepala keluarganya bernama Advi Tambuwun, Istrinya bernama Meike Alow. Mereka memiliki Dua anak, anak pertama bernama Mario Tambuwun yang sekarang sudah kerja di indomaret, dan Gracia Tambuwun sebagai siswi sma kelas 2. Setelah berkenalan kami memasukan barang-barang kami ke dalam kamar yang disediakan oleh keluarga tersebut. Setelah itu kami mengeluarkan baju dan perlengkapan mandi dan mandi. Setelah mandi kami langsung masuk ke kamar dan berbincang-bincang sambil main Hp sampaimpukul 10:00 kami tidur.

Hari II: Selasa,10-04-2018
Pada pukul 05:00 kami bangun dan duduk di ruang tamu. Pada pukul 05:30 kelompoknya Angel datang berkunjung dan memangil kami untuk hicking, kami langsung ikut tampa mandi karna kami tau bahwa nanti setelah hicking kami akan pergi ke kebun yang dimiliki oleh Pala/kepala lingkungan tersebut. Sebeum hicking kami terlebih dahulu pergi ke rumahnya pak Stevie Pangkey karna ia adalah ketua dari kelompok desa kaayuran bawah. Setibanya kami disana, kami bersama-sama pergi megelilingi desa kaayuran bawah. Setelah kami hicking kami kembali ke rumah kami masing-masing. Setelah itu sekitar 11:00 pak Advi mengantarkan kami ke rumah Pala untuk meminta izin pergi ke kebunnya. Setelah itu kami berserta kelompoknya Angel pergi ke kebunnya Pala dan diantar/dipandu olehnya. Tibanya di kebun, Pala mengajarkan kami bagaimana cara menanam ketimun. Sehabinya kami menanam kami pergi ke kebunya yang satu untuk memanen buah ketimun. Sehabisnya memanen,kami pergi ke tempat pembuatan cap tikus yang berada di desa kaayuran atas denagn melewati jalan yang menghubngkan desa kaayuran bawah dan atas dari sawah-sawah. Setibanya disana kami melihat bagaimana caranya membuat captikus. Kami ditawari saguer oleh orang yang menjaga tempat tersebut. Ras saguer yang manis keasam sedikit dengan warna yang berupa es jeruk nipis membuat tertarik orang-orang. Kami semua meminumnya kecuali buat Angel dan ibu Mareske. Sesudah itu kami kembali ke desa kaayuran bawah mengikuti jalan desa kaayuran atas. Setibanya kami di rumah kami makan siang,mandi,dan tidur. Sebangunnya kami pada pukul kira-kira pukul 17:00 kami diantar pak Advi pergi berkeliling desa, pak Adri membawa kami ke tempat dengan pemandangan desa yang indah, Sawah dimana-mana dengan hembusan angina sejuk. Ia juga membawa kami le tempat perikanan ikan mujair dan ikan emas yang berada di desa kaayuran bawah. Setelah itu kami pulang dan makan, berbincang tidak lama kemudian tidur.


Hari III: Rabu, 11-04-2018
Pada pukul 05:30 kami bangun dan duduk sebentar dan kemudian mandi. Sehabis mandi kami mempersiapkan diri kami untuk pergi berkunjung di sekolah untuk mengajar dan bermain. Kami berkumpul dirumah pak Stevie untuk mempersiapkan kunjungan kami di sana. Setibanya kami di sekolah, kami membagi kelompok untuk mengajar setiap kelas. Setiap kelompok berisikan 4 orang dan kelompok akan mengadakan games buatan sendiri serta mengajar para anak-anak sesuai dengan mata pelajaran. Setelah selesainya kami mengajar dan bermain, kami mengadakan foto bersama dengan para anak-anak dan guru disana. Setelah itu kami pergi ke rumah kami masing-masing untuk istirahat. Sekitar jam 15:00 kami berganti baju olahraga dan pergi untuk mengecat pangkalan ojek dan pos kamling desa. Kami menggunakan cet yang berwarna putih agar tidak memprasangka pada pemilu yang sedang berlangsung. Pada sekitar jam 17:00 kami akhirnya selesai mengecat pangkalan ojek dan pos kamling desa, setelah mengecat kamipun kembali ke rumah kami masing-masing untuk mempersiapkan diri kami buat malam terakhir atau malam kebersamaan. Pada malam terakhir kami mengadakan misa bersama, bernyanyi bersama, berjoget bersama, hingga pada larut malam. Pada acara penutupan, kami berfoto bersama pala,kepala desa,para perangkat desa serta pemuda-pemuda yang sempat datang berkunjunng.




Hari IV: Kamis, 12-04-2018
Pada pagi hari kami bangun pada pukul 06:00,kami mandi dan mempersiapkan diri kami untuk pergi pulang ke asrama. Selesainya kami mempersiapkan diri, kami berpamitan dengan keluarga, sayingnya pak Advi tidak dapat kami bertemu sebelum kami pergi karena dia sudah kebitung pada pukul 02:00 untuk mengambil material yang berada disana. Sebelum kami pergin kami meningggal kan cinderamata kami kepada keluarga berupa keset kaki, rak sepatu, dan penutup sesajen. Sebenarya kami berencana memberikan mereka dispenser,tapi setelah ditanya (tampa memberikan hint bahwa kami akan memberikan cindera mata), merek tidak terbiasa menggunakan dispenser dan tidak membeli gelon air buat minum. Setelah itu kami berfoto bersama dan pergi ke bus kami. Sudah tidak terasa bahwa 4 hari hanya sesingkat membalikan muka. Pemandangan yang indah bagaikan rahasia dunia, yang tidak dapat ditemukan di kota-kota. Hembusan angina sejuk tampa Racun–racun hitam yang berbau tidak sedap. Tidak dapat merasakan kesegaran getah pohon Aren yang begitu manis. Kami tidak akan lupa dengan perasaan dan pelajaran yang kami rasakan di desa itu. Semoga desa tersebut dapat berkembang dan selalu menjadi image yang baik di mata masyarakat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar