Jumat, 21 April 2017

Danau tolire

Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya

 
Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya
Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya. Danau Tolire adalah sebuah danau indah yang terletak di wilayah Ternate, Maluku Utara. Danau yang terletak sekitar 10 km dari pusat kota Ternate ini, memiliki bentuk yang unik serta memiliki sejarah yang menarik. Danau Tolire ini terdapat dibawah kaki Gunung Gamalama, yang merupakan gunung api tertinggi di daerah Maluku Utara. Danau Tolire terdiri dari Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil yang mana jarak antara kedua danau hanya sekitar ±200 meter.

Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya

Berikut ini adalah Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya yang dibahas mulai dari Keunikan Danau Tolire, Sejarah Terbentuknya Danau Tolire, Kisah Mistik Dibalik Danau Tolire, Fenomena Lempar Batu Ke Danau dan Misteri Harta Karun Di Danau Tolire serta Panduan Mengunjungi Danau Tolire untuk anda yang belum pernah mengunjungi Danau Tolire.

Keunikan Danau Tolire

Selain Indah, Danau Tolire besar dan Danau Tolire Kecil ini juga memiliki keunikan tersendiri khususnya Danau Tolire Besar. Danau Tolire Besar ini bentuknya menyerupai loyang (baskom) raksasa. Dari atas hingga ke permukaan air danau memiliki jarak sekitar ±50 meter dan luas danau yakni sekitar ±5 hektar. Sementara kedalaman danau tersebut sendiri hingga kini tidak diketahui. Karena sampai dengan saat ini belum ada yang bernai mengukur kedalaman danau ini. Tetapi menurut cerita leluhur, kedalamannya berkilo-kilometer dan berhubungan langsung dengan laut.

Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya
Danau Tolire Dilihat Dari Peta

Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya
Danau Tolire Besar Difoto Dari Atas

Sejarah Terbentuknya Danau Tolire

Dibalik keindahan Danau Tolire ini, ternyata Danau Tolire memiliki sejarah yang menarik yang mana menurut kepercayaan masyarakat Ternate, Danau Tolire ini terbentuk bukan dengan sendirinya sebagaimana Danau lain pada umumnya. Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, menurut cerita masyarakat setempat, dulunya adalah sebuah negeri (desa atau perkampungan) yang penduduknya hidup damai dan sejahtera. Sampai suatu ketika terjadi peristiwa yang menggemparkan penduduk negeri. Seorang penduduk menghamili anak gadis kandungnya sendiri. Selain mempermalukan negeri mereka, menurut kepercayaan mereka hal tersebut akan mendatangkan musibah.

Hal ini membuat seluruh penduduk negeri menjadi marah karena perbuatan salah satu penduduk tersebut. Anehnya, amarah masyarakat tersebut ukan hanya kepada ayahnya saja melainkan anak gadisnya pun juga, keduanya dihukum dan kemudian diusir dari negeri oleh penduduk untuk mencegah datangnya musibah ke negeri mereka. Keduanya pun angkat kaki dari negeri tersebut. Namun, saat mereka melangkahkan kaki pergi dari negeri tersebut terjadilah suatu peristiwa alam yang aneh dimana tempat keduanya (ayah dan anak itu) berpijak seketika terbelah akibat gempa dahsyat yang terjadi dengan tiba-tiba itu.

Ternyata gempa tersebut merupakan bentuk amarah Sang Penguasa kepada Ayah, Anak, beserta seluruh penduduk negeri tersebut dan kemudian menghukum mereka dengan menenggelamkan negeri mereka yang kemudian menjadi dua buah danau, yaitu satu danau besar yang kemudian disebut Tolire Besar (Lamo) yang menggambarkan sang ayah. Satu lagi danau kecil yang disebut Tolire Kecil (Ici) yang mencerminkan sang anak gadis tersebut. Demikianlah kedua buah Danau Tolire tersebut terbentuk hingga sekarang ini.

Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya
Danau Tolire Besar

Kisah Mistik Dibalik Danau Tolire

Danau Tolire yang indah ini ternyata memiliki kisah mistis yakni Danau Tolire ini dihuni oleh Buaya Putih dan makhluk halus lainnya yang mana Buaya Putih tersebut merupakan penjelmaan dari penduduk-penduduk penghuni desa yang tenggelam dahulu dan kemudian terbentuk menjadi Danau ini. Para Buaya Putih ini diyakini merupakan penjaga Danau Tolire dan sering menampakan wujudnya bagi masyarakat setempat dan pengunjung tertentu. Buaya Putih tersebut berukuran sekitar 10 meter panjangnya dan jumlahnya mencapai ratusan.

Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya
Buaya Putih Yang Diyakini Menjaga Danau Tolire
Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya
Buaya Hitam Yang Tampak Di Danau Tolire

Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya
Buaya Lainnya Yang Tampak Di Danau Tolire

Namun tidak semua orang dapat melihat Buaya Putih ini karena menurut cerita masyarakat setempat Buaya Putih ini hanya menampakan wujudnya bagi masyarakat tertentu yang memiliki hati yang bersih dan tidak memiliki niat jahat. Selain itu konon katanya bagi masyarakat yang melihat Buaya Putih ini, terutama Buaya yang mengenakan atau membawa kain berang merah di lehernya akan mendapatkan keberuntungan.

Fenomena Lempar Batu Di Danau Tolire


Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya
Pengunjung Yang Melempar Batu Ke Arah Danau Tolire

Selain itu ada juga yang menguatkan cerita mistis ini, yaitu jika kita mengunjungi Danau Tolire ini dan melemparkan batu ke arah Danau, tidak akan ada batu yang dapat menyentuh permukaan Danau ini. Sekuat apapun anda melempar Batu tidak akan sampai menyentuh permukaan Danau Tolire. Terkesan memang aneh dan tidak dapat dipercaya, namun ini bukanlah sekedar cerita melainkan sebuah fakta yang benar-benar terjadi. Ratusan bahkan ribuan batu yang anda lempar akan menghilang dengan sendirinya sebelum sampai atau menyentuh permukan Danau.

Anda boleh mencoba melemparnya sendiri dengan membeli batu yang banyak dijual di pinggir danau oleh anak-anak maupun orang dewasa yang berkisar Rp. 5000 - Rp. 20.000. Terkait dengan fenomena lempar batu ini, masyarakat setempat menyebutkan bahwa Danau Tolire ini merupakan Danau Keramat yang dijaga berbagai makhluk halus salah satunya Buaya Putih. Makhluk halus dan Buaya Putih tersebut tidak akan mengijinkan orang mengusik atau mengganggu ketentraman Danau Tolire yang dipercaya sebagai tempat tinggal mereka ini.

Tidak hanya untuk pengunjung saja, namun termasuk di dalamnya masyarakat setempat tidak ada yang berani beraktifitas di permukaan maupun di dalam Danau karena dipercaya akan dimangsa oleh Buaya Putih yang ada di dalamnya. Itulah sebabnya mengapa pengunjung yang datang Danau Tolire dilarang untuk mandi, berendam, berenang, ataupun memancing di Danau Tolire karena masyarakat setempat meyakini bahwa siapapun yang mencoba beraktifitas ataupun mengganggu Danau Tolire ini akan menjadi mangsa Buaya Putih.

Berdasarkan cerita masyarakat setempat, beberapa waktu lalu pernah ada wisatawan asing yang mencoba menembakan senapannya ke arah danau namun peluruhnya tidak menyentuh danau. Karena masih tidak percaya wisatawan asing tersebut mencoba untuk turun ke Danau Tolire dan kemudian mandi di dalam Danau Tolire. Namun, beberapa saat kemudian wisatawan tersebut menghilang dengan tiba-tiba entah kemana. Masyarakat setempat percaya bahwa wisatawan tersebut telah dimangsa Siluman Buaya Putih yang menjaga Danau Tolire itu.

Misteri Harta Karun Di Danau Tolire


Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya
Danau Tolire Besar

Danau Tolire tidak hanya memiliki keunikan, sejarah dan mistis melainkan menyimpan berbagai misteri salah satunya adalah misteri Harta Karun yang terdapat di dasar Danau Tolire. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, di Dasar Danau Tolire terdapat beragai macam bentuk harta Karun. Harta karun tersebut merupakan milik masyarakat Kesultanan Ternate saat bangsa Portugis menjajah Ternate pada abad ke-15.

Masyarakat Ternate saat itu banyak yang membuang harta berharga mereka ke dalam danau agar tak dirampas oleh tentara Portugis, namun belum diketahui kebenaran dan kepastian ada atau tidaknya harta karun yang terdapat di dasar danau itu. Namun, menurut masyarakat setempat pada beberapa waktu yang lalu seorang personel Brimob (Brigadir Mobil) yang tidak disebutkan siapa namanya mencoba menggunakan Sonar di Danau Tolire untuk mendeteksi benda-benda yang ada di dasar Danau Tolire dan hasilnya, sonar mendeteksi keberadaan logam di dasar danau, tapi sejauh ini belum ada yang mengkonfirmasi jika logam itu adalah harta karun.

Mengujungi Danau Tolire


Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya
Memasuki Danau Tolire

Jika anda ke Ternate, untuk mengunjungi Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, tidaklah sulit. Untuk mencapai tempat tersebut hanya dibutuhkan waktu sekitar ±10 menit dari pusat kota Ternate, dengan menyewa ojek atau mobil sewaan dengan tarif yang bervariasi mulai dari Rp. 25.000 sampai Rp. 250.000 maka anda akan diantar kesana. Selain itu, saat mengunjungi Danau Tolire Besar, banyak objek wisata lainnya yang dapat dinikmati, seperti keindahan panorama puncak Gunung Gamalama, sejumlah benteng peninggalan Portugis serta makam Sultan Babullah, Sultan Ternate yang paling terkenal yang terdapat di jalan menuju danau tersebut.

Selain itu, wisatawan dapat pula menikmati keindahan pasir putih Pantai Sulamadaha yang airnya sebening kaca, yang terletak hanya sekitar tiga kilometer dari Danau Tolire Besar. Dari sini, pengunjung juga bisa menyewa perahu untuk memancing ikan atau pergi menyelam menyaksikan keindahan panaroma bawah laut di sekitar pantai Sulamadaha tersebut. Wow, benar-benar mengasyikan. Salam...

Mein kampf buku paling berbahaya di dunia?

Mein Kampf: Buku paling bahaya di dunia?

mein kampfHak atas fotoGETTY
Masa berlaku hak cipta buku Mein Kampf karya Adolf Hitler di Jerman berakhir pada penghujung tahun 2015 ini.
Apa yang akan terjadi ketika pihak berwenang tidak lagi dapat mengendalikan penerbitan dan pendistribusiannya? Sebuah program baru BBC mempelajari isu ini.
“Mereka ingin menggantikan Alkitab.” Dengan berbisik di ruang yang senyap di Perpustakaan Negara Bavaria, pakar buku langka Stephan Kellner menggambarkan bagaimana Nazi menjadikan surat panjang lebar bertele-tele dan sebagian besar tak bisa dibaca – yang merupakan setengah memoar dan setengah propaganda itu – menjadi bagian penting dalam ideologi Third Reich (Nazi Jerman).
Saat Mein Kampf bebas dari hak cipta – yang artinya, secara teori, siapa pun dapat menerbitkannya di Jerman – sebuah acara radio di BBC Radio 4 menjelajahi apa yang dapat dilakukan pihak berwenang terhadap salah satu buku yang terkenal paling jahat di dunia itu.
Menurut produser Publish or Burn (Terbitkan atau Bakar), Mein Kampf tetap merupakan buku yang berbahaya.

Melihat ancaman dari awal

“Sejarah tentang Hitler adalah sejarah yang menyepelekannya; dan orang-orang menyepelekan buku ini,” kata John Murphy, yang kakeknya menerjemahkan versi lengkap pertama buku ini ke Bahasa Inggris pada tahun 1936.
Adolf HitlerHak atas fotoGETTY
Image captionBegitu Hitler memegang kekuasaan, Mein Kampf menjadi naskah utama Nazi.
“Ada alasan yang baik untuk memperlakukan buku ini dengan serius karena adanya kemungkinan untuk disalahartikan. Meskipun Hitler menulisnya di tahun 1920-an banyak apa yang dikatakannya dalam buku itu, dijalankannya – kalau saja orang-orang lebih memperhatikannya pada saat itu, mungkin mereka sudah dapat melihat ancaman yang ada di dalamnya.”
Hitler memulai menulis Mein Kampf ketika berada di penjara karena dakwaan pengkhianatan setelah gagalnya pemberontakan ‘Beer Hall’ Munich tahun 1923, untuk menyampaikan pandangan rasis dan anti-Semitisme.
Begitu Hitler memegang kekuasaan satu dasawarsa kemudian, buku itu menjadi naskah utama Nazi, dengan 12 juta eksemplar dicetak.
Buku itu diberikan kepada para pasangan yang baru menikah oleh negara dan edisi bersampul emas dipamerkan dengan mencolok di rumah-rumah para pejabat senior.

Bisa salah mengartikan

Pada akhir Perang Dunia Dua, ketika Angkatan Darat Amerika Serikat menyita perusahaan penerbit Nazi Eher Verlag, hak cipta Mein Kampf diserahkan kepada pemerintah Bavaria.
Mereka menjamin bahwa buku itu hanya dapat dicetak ulang di Jerman jika ada situasi khusus – namun dengan berakhirnya masa hak cipta buku itu pada bulan Desember 2015, timbullah perdebatan sengit mengenai bagaimana cara mengekang penerbitan buku itu secara gratis untuk semua orang.
“Bavaria menggunakan hak ciptanya untuk mengendalikan penerbitan kembali Mein Kampf tetapi kini pengendalian itu akan berakhir – apa yang nanti akan terjadi?” kata Murphy. “Ini masih merupakan buku yang berbahaya – dan ada masalah dengan neo-Nazis, serta ada bahaya bahwa orang-orang salah menginterpretasikannya jika tidak mengerti konteksnya.”

Pasal dan ayat

Memang ada pertanyaan juga apakah ada orang yang mau menerbitkannya – karena menurut The New Yorker, “Buku ini penuh dengan anak kalimat yang bombastis dan sulit dimengerti, detail-detail sejarah serta utas ideology yang berbelit-belit, yang biasanya cenderung dihindari oleh neo-Nazi dan para ahli sejarah serius.”
adolf hitler
Image captionDi penjara Landsberg pada 1924. Hitler menumpahkan kemarahan pada bukunya.
Namun buku ini menjadi populer di India di antara para politisi yang memiliki kecenderungan aliran nasionalis Hindu.
“Buku ini dipandang sebagai buku penting untuk pengembangan diri,” kata Atrayee Sen, pengajar mata kuliah agama kontemporer dan konflik di Universitas Manchester, kepada Radio 4.
“Jika Anda menanggalkan unsur anti-Semitisme dari buku itu, yang tersisa adalah tentang seorang pria kecil yang berada di penjara dan bermimpi menguasai dunia dan berjuang untuk melakukannya.”
Hilangnya konteks merupakan salah satu yang ditakutkan oleh mereka yang menentang penerbitan kembali buku ini.
Dalam Publish or Burn Ludwig Unger, juru bicara untuk Kementerian Pendidikan dan Budaya Bavaria, mengatakan, ”Hasil dari buku ini adalah jutaan orang dibunuh, jutaan diperlakukan dengan tidak baik, dan semua area diserbu perang. Sangatlah penting mengingat hal ini dan Anda dapat melakukannya sambil membaca alinea tertentu dengan komentar sejarah kritis yang tepat.”
Ketika masa hak cipta berakhir nanti, Institut Sejarah Kontemporer di Munich merencanakan untuk menerbitkan edisi baru Mein Kampf yang mengombinasikan naskah asli dan komentar yang menunjukkan tentang hal-hal yang dihilangkan dan distorsi dari kenyataan.
Sejumlah korban Nazi menentang pendekaran ini, dan pemerintah Bavaria sudah menarik kembali dukungannya terhadap Institut itu setelah adanya kritikan dari para penyintas Holocaust.

Ideologi Hitler setara dengan penghasutan

Yang jelas menekan agar buku ini tidak diterbitkan bukan merupakan taktik yang terbaik – kolom editorial opini di the New York Times berargumen bahwa, “Vaksinasi terhadap generasi yang lebih muda dari bahaya terkena kuman-kuman Nazi lebih baik dilakukan dengan konfrontasi terbuka terhadap pernyataan Hitler daripada menyimpan saluran iblisnya di balik ketidaksahan.”
Murphy mengakui bahwa pelarangan global atas buku ini tidaklah mungkin. “Pemerintah Bavaria harus bersikap, bukannya mengontrolnya. Mereka harus menunjukkan posisi mereka, sekalipun di dunia modern ini hal ini tidak akan bisa mencegah orang mengaksesnya.”
Pembawa acara Publish or Burn Chris Bowlby berpendapat bahwa tindakan-tindakan simbolis masih sangat penting.
Setelah hak cipta berakhir masa berlakunya, pemerintah merencanakan menuntut menggunakan undang-undang tentang hasutan untuk menimbulkan kebencian rasial. “Dari sudut pandang kami, ideologi Hitler setara dengan penghasutan,” kata Ludwig Unger. “Ini buku yang berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.”

Selasa, 17 Januari 2017

Tarian kabasaran dari sulawesi utara

ARI KABASARAN TARIAN TRADISIONAL DARI SULAWESI UTARA

Tarian tradisional satu ini merupakan tarian perang masyarakat Minahasa pada zaman dahulu. Namanya adalah Tari Kabasaran.

Apakah Tari Kabasaran itu?

Tari Kabasaran adalah tarian tradisional sejenis tarian perang masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara. Tarian ini biasanya dimainkan oleh para penari pria yang menari dengan menggunakan pakaian perang dan senjata seperti pedang, tombak dan perisai. Tarian kabasaran merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Minahasa dan sering ditampilkan pada acara seperti upacara adat, penyambutan dan berbagai acara lainnya.

Sejarah Tari Kabasaran

Menurut sejarahnya, Tari Kabasaran ini dulunya merupakan  tarian perang yang sering dilakukan oleh para prajurit Minahasa sebelum atau sepulangnya dari medan perang. Menurut adat masyarakat Minahasa, dulunya untuk menarikan tarian ini penari harus berasal dari keturunan penari kabasaran juga. Karena setiap keluarga penari biasanya memiliki senjata khusus yang diwariskan secara turun-temurun dan digunakan untuk menari Tari Kabasaran. Selain itu karena sifatnya yang sakral, tarian ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.

Seiring dengan sudah tidak adanya perang seperti pada zaman dahulu, membuat Tari Kabasaran tidak lagi dijadikan tarian perang. Namun tarian ini dikembangkan menjadi tarian dalam upacara adat, penyambutan dan acara yang bersifat budaya lainnya. Pada zaman sekarang ini, Tari Kabasaran lebih ditampilkan sebagai penghormatan kepada para leluhur yang gugur di medan perang atas keberaniannya dalam mempertahankan tanah air mereka.

Makna Tari Kabasaran

Nama Tari Kabasaran ini barasal dari kata dasar “wasal” yang berarti ayam jantan. Bagi masyarakat Minahasa, ayam jantan sendiri merupakan simbol keberanian atau kejantanan. Hal ini bisa dilihat dari wajah para penari saat menari dengan ekspresi wajah yang garang, jantan, dan gagah berani. Kata wasal ini kemudian disebut dengan kawasalan yang berarti menari seperti ayam jantan yang sedang bertarung. Kemudian seiring dengan perkembangan bahasa Melayu Manado, kata “kawasalan” ini berubah menjadi kata “kabasaran” dengan arti yang sama. Sehingga tidak ada hubungannya dengan kata “besar” dalam bahasa Indonesia.

Pertunjukan Tari Kabasaran

Tari Kabasaran ini ditampilkan oleh beberapa orang penari pria dengan berpakaian prajurit Minahasa dan bersejatakan tombak atau pedang yang digunakan untuk menari. Dalam Tari Kabasaran biasanya juga terdapat seorang pemimpin yang bertugas memimpin tarian, pemimpin tari ini biasanya sudah dipilih oleh sesepuh adat. Pada saat pertunjukan, penari menari dengan wajah garang dan menyeramkan yang menunjukan keberanian dan kejantanan mereka.

Dalam pertunjukan Tari Kabasaran dibagi menjadi 3 babak yaitu Cakalele, Kemoyak dan Lalaya’anCakalele ini berasal dari kata “saka” yang berarti berlaga dan “lele” yang berarti berkejaran. Dalam babak ini gerakan penari didominasi dengan gerakan berlaga, berkejaran dan melompat-lompat. Dulunya babak ini ditarikan sebelum berperang  atau sekembalinya dari mendan perang.

Lalu dilanjutkan dengan babak Kemoyak. Kemoyak sendiri berasal dari kata “koyak” yang berarti mengayunkan senjata. Kata koyak juga bisa berarti membujuk roh lawan atau musuh yang terbunuh dalam peperangan. Hal tersebut dilakukan agar roh tersebut bisa tenang di alam peristirahatan mereka. Dalam babak ini penari memainkan senjata dengan gerakan mengayukannya kedepan serta diringi dengan syair yang dinyanyikan pemimpin tari dan disambut dengan sorakan para prajurit.

Kemudian yang terakhir adalah babak Lalaya’an, yaitu babak dimana para penari menari dengan bebas dan riang gembira. Berbeda dengan babak sebelumnya yang terkesan lebih serius baik dalam segi gerak maupun ekspresi. dalam babak ini penari boleh menari dengan tersenyum dan melepaskan diri dari wajah garang mereka.

Pengiring Tari Kabasaran

Pada pertunjukan Tari Kabasaran biasanya diiringi oleh alat musik tradisional yang sering disebut dengan Pa’wasalen. Dalam Pa’wasalen tersebut terdiri dari alat musik seperti seperti gong dan tambur. Selain itu juga diiringi oleh nyanyian syair atau aba-aba dari pemimpin tari dan diikuti dengan sorakan dari para prajurit.

Kostum Tari Kabasaran

Untuk kostum yang digunakan para penari dalam pertunjukan Tari Kabasaran adalah kostum prajurit Minahasa pada zaman dahulu. Kostum tersebut didominasi oleh warna merah yang melambangkan keberanian. Pada kostum bagian dalam, biasanya menggunakan baju dan celana berwarna merah. Untuk kostum bagian luar biasanya menggunakan sejenis rompi dengan rumbai-rumbai dari kain atau kulit kayu. Pada bagian kepala menggunakan penutup kepala yang khas Tari Kabasaran yang berbentuk paruh burung dan dihiasi dengan bulu. Selain itu juga terdapat tengkorak kepala sebagai aksesoris dan senjata seperti pedang, perisai, atau tombak yang digunakan untuk menari.

Perkembangan Tari Kabasaran

Walaupun sudah tidak lagi digunakan sebagai tarian perang, Tari Kabasaran masih terus dilestarikan dan dijaga keberadaannya oleh masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara. Tarian ini masih sering ditampilkan di berbagai acara seperti upacara adat, penyambutan, pertunjukan seni, dan festival budaya. Berbagai variasi dan kreasi juga sering ditampilkan disetiap pertunjukannya agar lebih menarik, namun tidak meninggalkan ciri khasnya.

Sekian pengenalan tentang “Tari Kabasaran Tarian Tradisional Dari Sulawesi Utara”. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kesenian tradisional di Indonesia.